Ken Arok, Mpu Gandring jadi lawan tanding
bertarung diringi gending-gending
jangan kira berebut perempuan ayu bermahktota sanggul
dengan lilitan jarit pada pinggul
berdua berdarah
tulang-tulang patah
demi pusaka alam raya terukir
lebih dari sekedar mantra-mantra pembuat sihir
besi-besi terpahat api wong kentir
panas tajam menghunus lambung raja-raja mangkir
mati meninggalkan singgasana pesona
para jelata pesta pora
keris kembali pulang ke sarungnya
-AG-
Kantor, Condet, 15 Pebruari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar