I
aku tidak sedang mabuk, kawan
tapi orang-orang menyipitkan mata
mendapati pipiku memerah keunguan
aku tidak sedang mabuk, kawan
tapi orang-orang menyipitkan mata
mendapati pipiku memerah keunguan
ketika aku sapa mereka: aku ini waras
beberapa acuh menghindar
sisanya memasang kuda-kuda mengganas
beberapa acuh menghindar
sisanya memasang kuda-kuda mengganas
II
aku berjalan gontai kesana-kemari
di atas aspal kudengar bocah bernyanyi
orang-orang di dalam metromini berkata: aneh benar orang itu
siang bolong mabuk tak tahu waktu
aku berjalan gontai kesana-kemari
di atas aspal kudengar bocah bernyanyi
orang-orang di dalam metromini berkata: aneh benar orang itu
siang bolong mabuk tak tahu waktu
orang-orang yang melintasi jalan itu
berbisik-bisik mengusik: orang itu benar-benar mabuk kepayang
kehilangan keseimbangan pada ibukota yang malang
berbisik-bisik mengusik: orang itu benar-benar mabuk kepayang
kehilangan keseimbangan pada ibukota yang malang
III
kulalui saja mereka perlahan
bersaksikan lampu merah di persimpangan
aku berkelakar: aku bukan pemabuk, kawan
kulalui saja mereka perlahan
bersaksikan lampu merah di persimpangan
aku berkelakar: aku bukan pemabuk, kawan
lewat jendela metromini berkarat atau sedan-sedan yang mengkilat
mereka melemparkan pandangan nanar
:kasihan benar, ia tak bisa mengendalikan sabar
merah berganti hijau sekarang, roda-roda berputar
mereka melemparkan pandangan nanar
:kasihan benar, ia tak bisa mengendalikan sabar
merah berganti hijau sekarang, roda-roda berputar
IV
kugendangi tiang-tiang listrik
sambil bernyanyi lagu tentang negara yang unik
kalau hari ini aku tak dapat rupiah lagi
makan apa emakku besok pagi
kugendangi tiang-tiang listrik
sambil bernyanyi lagu tentang negara yang unik
kalau hari ini aku tak dapat rupiah lagi
makan apa emakku besok pagi
tapi jalanan sudah lengang, sayang
tak ada lagi yang menaburkan recehan
kemana aku mesti mencari, kemana lagi, tuan?
tak ada lagi yang menaburkan recehan
kemana aku mesti mencari, kemana lagi, tuan?
V
orang itu sudah sering mabuk, kata mereka
tapi hari ini wajahnya lebih merah dari biasa
apa gerangan yang menimpanya
orang itu sudah sering mabuk, kata mereka
tapi hari ini wajahnya lebih merah dari biasa
apa gerangan yang menimpanya
akan kuteriakkan pada mereka: aku tidak mabuk!
aku orang tersesat, kawan
tunjukkan padaku jalan pulang
atau akan kutanam sendiri untukku sebuah nisan
–AG–
Jakarta -kotaku sayang, kotaku malang- Selasa, 2 Maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar