Kamis, 01 Juli 2010

Kami Rumput dan Kau Penunggang Kuda yang Menunggu Genap Hitungan





















1
umpama kau putri berkuda
kami adalah rumput-rumput pembual
rupa-rupa
hijau adalah bukan seperti kekal

2
pelanamu permadani
dirajut dari sutra jingga
kau duduki
singgasana aurora

3
kami tetap menjejak
kau melaju hilang arah
mengindari sebentuk jejak
goyah

4
atas-depan jadi pusat pandang
selebihnya kau anggap ganjil

5
kau tak henti melaju
di atas kuda pucat yang tak sempat mengeluh

kau tak henti menunggu suatu nanti,
yang kau ingkari; yang memaksamu merumput; yang mengoyak pelana aurora; yang menutup lensa-lensa; yang menyisakan sebuah frase.

6
suatu nanti dan kami masih rumput,
dan kami telah bersiap jadi landasan ramah jatuhmu



















——————————————————
Untuk seorang nona, kau tahu kapan saatnya mengistirahatkan kudamu.
It’s sweet when somebody knows every single detail about you, isn’t it?
The more they get to know you, the more attractive you become to them because everything beautiful they see on the inside of you, suddenly they’re able to see on the outside of you too.
------------------------------
[ndigun, Depok 01 Juli 2010]
*ilustrasi diunduh di sini dan di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar